Dalam pewayangan dikatakan, Batara Candra adalah dewa yang bertugas mengatur dan memelihara rembulan serta sinarnya. Batara Candra termasuk yang disebut-sebut dalam Hastabrata sebagai dewa yang harus diteladani sifat-sifatnya oleh raja yang bijaksana dan selalu bersikap menyenangkan orang banyak.
Dalam sebuah legenda yang tercampur cerita wayang, dikisahkan tentang adanya raja siluman gandarwa bernama Prabu Kala Rahu alias Rembuculung yang hendak mencuri Tirta Amerta. Kala Rahu bersembunyi di kegelapan malam, tetapi Batara Candra memergokinya dan melaporkan tempat persembunyian itu pada Batara Guru.
Pemuka dewa itu lalu mengutus Batara Wisnu menangkap Kala Rahu. Namun ketika hendak ditangkap raja siluman itu melawan. Dengan senjataCakra, Batara Wisnu memotong kepala Kala Rahu. Tubuhnya jatuh terhempas ke bumi menjelma menjadi lesung penumbuk padi. Sementara itu kepalanya melayang-layang di angkasa menanti kesempatan membalas untuk menghukum Batara Candra.
Inilah yang menimbulkan legenda tentang gerhana bulan. Itulah pula sebabnya, di pedesaan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, orang memukul-mukul lesung bila terjadi gerhana bulan. Katanya, perbuatan itu dilakukan untuk menghalau Kala Rahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar